Rencana Menteri Kebudayaan Fadli Zon untuk menulis ulang sejarah Indonesia ternyata mendapat dukungan dari trah Sultan Hamengkubuwono II (HB II) di Yogyakarta. Trah HB II mendorong agar peristiwa Geger Sepehi masuk menjadi salah satu peristiwa sejarah yang ditulis ulang.
Ketua Yayasan Vasiatii Socaning Lokika Fajar Bagoes Poetranto mengatakan, penulisan ulang peristiwa Geger Sepehi penting dilakukan untuk memperbaiki naskah sejarah yang saat ini ada. Sebab ada kemungkinan salah informasi, lantaran naskah sejarah peristiwa tersebut ditulis oleh kolonial.
Sebagaimana informasi, Geger Sepehi merupakan peristiwa penyerbuan Keraton Yogyakarta oleh pasukan Inggris dibawah kepemimpinan Sir Thomas Stamford Raffles. Dalam peristiwa itu pasukan Inggris melakukan penjarahan besaran-besaran terhadap aset milik Sultan HB II sekitar tahun 1812.
Fajar yan juga trah Sultan HB II ini berharap, melalui penulisan ulang sejarah peristiwa Geger Sepehi itu bisa menyadarkan masyarakat. Bahwa masih banyak aset milik Sultan HB II dan Keraton Yogyakarta yang belum dikembalikan oleh pemerintah Inggris sampai saat ini.
“Bahkan sejarah mengenai Peristiwa Geger Sepehi 1812 sudah seharusnya dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah,” ujar Fajar dalam pesan singkatnya, Rabu (16/7/2025).