Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan, proses penulisan ulang sejarah Indonesia akan mulai memasuki tahap uji publik pada pekan depan, meski belum memastikan lokasi dan waktu pelaksanaannya.
Langkah ini merupakan bagian dari rangkaian penyusunan ulang narasi sejarah nasional yang ditargetkan selesai dalam waktu dekat, dengan harapan dapat diluncurkan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus 2025.
“Ya, itu kan namanya target. Jadi kita harapkan ini bagian dari deadline untuk internal lah,” ujar Fadli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Ia memastikan bahwa uji publik akan dilakukan secara terbuka di sejumlah daerah perwakilan dari wilayah Indonesia Barat, Tengah, dan Timur.
“Saya nggak tahu persisnya gitu ya. Mungkin ada panitianya. Tapi di beberapa tempat lah. Mewakili Indonesia Barat, Indonesia Tengah, Timur,” ujar Fadli.
Ia menjelaskan, sejauh ini, proses penulisan tengah berlangsung dan memasuki tahap akhir, termasuk penyuntingan.
“Nanti kan kita lihat sampai sejauh mana kesiapannya dari tim sejarawan yang menulis, dan juga ada proses editing,” ujar Fadli.
Fadli menegaskan bahwa tidak ada yang ditutupi dalam proses ini karena ruang dialog dengan publik terkait penulisan ulang sejarah terus dibuka.
“Nggak ada yang kita rahasiakan kok. Kita bisa perdebatkan,” kata politikus Partai Gerindra itu.
Fadli menambahkan, tanggal 17 Agustus 2025 yang sempat disebut sebagai target peluncuran hanya sebagai patokan awal yang masih bisa berubah.
“Ya itu kan saya ancer-ancer aja 17 Agustus. Kira-kira ini kan hari kemerdekaan. Jadi ada ulang tahun kemerdekaan. Pokoknya kita harapkan ini dalam rangka 80 tahun Indonesia merdeka,” kata Fadli.