
DELAPAN hari sudah September bergulir. Pada 8 September 1974, sebuah peristiwa penting terjadi. Presiden Amerika Serikat (AS) Gerald Ford meminta maaf atas perilaku pendahulunya Richard Nixon dalam skandal Watergate yang dilakukan bersama sejumlah ajudan.
Jauh sebelum itu, tepatnya pada era Perang Dunia II, Italia menyerah pada Sekutu. Pengumuman penyerahan diri itu disampaikan oleh Jenderal Dwight Eisenhower. Pasukan Nazi Jerman langsung membalas aksi sekutu itu dengan Operasi Axis. Sekutu membalas dengan Operasi Avelanche.
1. Menyerahnya Italia di Tangan Sekutu
Kekuasaan Benito Mussolini mulai melemah pada 1943. Jenderal Pietro Badoglio yang mengambil alih tampuk pemimpin Italia dari tangan Mussolini mulai melakukan negosiasi dengan Jenderal Dwight Eisenhower selama beberapa pekan.
Badoglio kemudian sepakat untuk menerima syarat yang diajukan Eisenhower. Dengan begitu, Sekutu diizinkan mendarat di Italia Selatan dan memulai upaya menghabisi Nazi Jerman. Operasi Avelanche dimulai dengan mendaratnya pasukan Sekutu di Salerno.
Nazi Jerman di bawah Adolf Hitler sejak lama ingin menginvasi Italia demi menghalau pasukan Sekutu. Pada 8 September 1943, Hitler meluncurkan Operasi Axis untuk menguasai Italia. Ketika pasukan Jerman masuk ke Roma, Badoglio beserta keluarga Raja Victor Emanuel melarikan diri ke wilayah selatan Italia untuk membentuk pemerintahan antifasis, lawan dari pemerintahan fasisnya Mussolini.
Sebagian pasukan Italia menyerah pada Jerman. Namun, penyerahan diri itu ditolak mentah-mentah karena Jerman terlanjur sakit hati atas menyerahnya Italia kepada Sekutu. Hasilnya, sekira 5.000 orang ditembak mati oleh Pasukan Nazi Jerman di Pulau Cephalonia, Yunani.
2. Permintaan Maaf Presiden Gerald Ford
Skandal Watergate membuat Presiden Gerald Ford melakukan langkah kontroversial: meminta maaf atas perilaku pendahulunya Richard Nixon. Di hadapan Komite Peradilan, Ford mengaku permintaan maaf dilakukan agar perpecahan akibat skandal Watergate segera berakhir.
Skandal Watergate mengungkap kecurangan yang dilakukan Richard Nixon beserta ajudannya dalam kampanye. Nixon lalu mengundurkan diri di tengah proses pemakzulan yang dilakukan oleh Kongres. Richard Nixon menjadi Presiden AS pertama yang mengundurkan diri pada 9 Agustus 1974.
Tak lama kemudian, Wakil Presiden Gerald Ford diambil sumpah sebagai Presiden ke-38 Negeri Paman Sam. “Saudara-saudara, mimpi buruk panjang negeri kita sekarang berakhir,” ucap Ford beberapa saat setelah dilantik.
Ford sebelumnya juga menggantikan Wakil Presiden Spiro Agnew yang dipaksa mengundurkan diri karena terjerat korupsi dan penggelapan pajak. Satu bulan setelah menggantikan Nixon, Gerald Ford melakukan permohonan maaf atas semua yang dilakukan pendahulunya selama memegang jabatan. Aksi tersebut mendapat kritikan luas saat itu.
Namun, permohonan maaf Gerald Ford akhirnya mendapatkan pengakuan pada 2001. Yayasan John F Kennedy mempersembahkan Courage Award bagi Gerald Ford. Yayasan itu menyebut Ford telah menaruh kecintaannya kepada Amerika Serikat di atas kariernya di kancah perpolitikan serta melakukan hal terbaik untuk menghentikan perpecahan akibat skandal Watergate.