3 thoughts on “Batu Tertua di Dunia Berisi 10 Perintah Allah Laku Terjual Rp 82 M

  1. Batu prasasti ini benar-benar menakjubkan dan penuh dengan nilai sejarah yang luar biasa. Sangat menarik bagaimana artefak sepenting ini bisa terlupakan selama berabad-abad dan digunakan sebagai paving. Bagaimana mungkin sesuatu yang mengandung ajaran ilahi dan jejak sejarah dunia purba bisa diabaikan begitu saja? Saya penasaran kenapa baru sekarang signifikansi batu ini dihargai padahal sudah ditemukan sejak 1913. Apakah ada alasan tertentu mengapa identitas pembelinya dirahasiakan? Menurut saya, langkah mendonasikan batu ini ke institusi Israel adalah keputusan yang bijaksana, tapi apakah institusi tersebut sudah siap untuk melestarikan artefak sepenting ini? Bagaimana pendapatmu tentang hal ini?

  2. Menarik sekali batu prasasti ini memiliki sejarah panjang dan signifikansi religius yang luar biasa. Menjualnya dengan harga yang jauh melampaui estimasi awal menunjukkan betapa berharganya artefak ini. Sungguh mencengangkan bahwa batu yang pernah digunakan sebagai paving selama tiga dekade akhirnya diakui dan dilestarikan. Pembeli yang enggan mengungkapkan identitasnya namun berencana mendonasikan batu tersebut ke institusi Israel patut diapresiasi. Apakah Anda tidak penasaran mengapa batu ini baru dihargai setelah sekian lama? Bagaimana menurutmu, apakah ini langkah yang tepat dalam melestarikan warisan sejarah seperti ini?

  3. Menarik sekali membaca tentang batu prasasti tua ini yang memiliki nilai sejarah dan agama yang begitu besar. Sangat mencengangkan bahwa batu yang pernah dilupakan dan bahkan digunakan sebagai paving selama bertahun-tahun akhirnya diakui dan dijual dengan harga yang sangat fantastis. Apakah menurut Anda harga yang mencapai US$ 5 juta memang sepadan dengan nilai sejarahnya? Bagaimana mungkin sesuatu yang begitu penting bisa terlupakan begitu lama? Menarik juga bahwa pembelinya memilih untuk mendonasikannya ke institusi Israel—apakah ini akan membantu melestarikan warisan budaya tersebut dengan lebih baik? Saya bertanya-tanya, apakah ada upaya lain untuk menemukan atau melestarikan artefak sejenis yang mungkin masih terabaikan? Bagaimana menurut Anda, apakah ini akan membuka mata dunia terhadap pentingnya melindungi jejak sejarah seperti ini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *